Jumat, 13 April 2012

membangun sebuah jembatan


MEMBANGUN SEBUAH JEMBATAN

            Pada jaman dahulu kala ada dua orang bersaudara yang tinggal dipertanian yang saling berdampingan, ,dan mereka jatuh ke dalam suatu konflik. Ini adalah keretakan hubungan serius pertama mereka dalam 40 tahun bertani secara berdampingan dimana mereka sebelumnya saling berbagi mesin, berbagi pegawai dan barang yang dibutuhkan tanpa suatu halangan apapun. Kerjasama harmonis tersebut akhirnya hancur.

            Semua diawali dari suatu kesalahpahaman kecil yang kemudian tumbuh menjadi besar dan akhirnya meledak menjadi saling menghina dan akhirnya saling mendiamkan selama beberapa minggu.

            Suatu pagi ada ketuka pintu jhon. Ia membuka dan melihat seorang laki-laki dengan membawa kotak peralatan tukang kayu. “aku sedang mencari pekerjaan selama beberapa hari,” laki-laki itu berkata. “mungkin anda bisa memberiku beberapa pekerjaan kecil disini yang  bisa aku tangani? Bisakah anda membantu saya?”

            “ya,” kata jhon, saudara yang lebih tua. “aku benar-benar mempunyai pekerjaan untuk anda. Lihatlah ladang yang ada disebarang sungai kecil itu. Itu milik tetanggaku. Sebenrnya itu milik adikku. Minggu lalu ada padang rumput diantar ladang tersebut. Lalu dengan menggunakan bulldozer ia telah membuat sungai kecil dipadang rumput itu. Ia mungkin melakukan ini karena dengki padaku, tetapi aku akan membalasnya dengan lebih baik. Lihatlah tumpuka kayu yang ada disamping gudang! Aku ingin kamu membuat pagar setinggi 8 kaki, sehingga aku tidak akan melihat ladang dan wajah adikku lagi.

            Saudara yang lebih tua itu harus pergi kekota, jadi sebelumnya dia membantu tukang kayu dalam menyiapkan bahan yang dibutuhkan dan kemudian dia pergi selama sehari. Tukang kayu bekerja keras sepanjang hari itu mengukur, gergaji dan memaku. Menjelang matahari terbenam ketika sipetani kembali, tukang kayu baru saja menyelesaikan pekerjaannya.

            Mata petani itu terbelalak lebar, dagunya turun. Sama sekali tidak ada pagar disana. Itu adalah sebuah jembatan, sebuah jembatan yang membentang dari satu sisi kesisi yang lainnya! Sebuah karya yang sangat bagus, dan sitetangga adik sipetani datang menyebrang, tangannya membuka lebar.

            “kakak memang seorang teman yang sangat baik setelah apa yang aku lakukan dan aku katakana kepada kakak.” Kedua saudara itu berdiri masing-masing diujung jembatan, dan kemudian mereka bertemu ditengah jembatan, dan saling berjabat tangan. Mereka menoleh ketukang kayu sedang menjinjing kotak peralatan dibahunya.

            “sebentar, tunggu! Tinggallah disini selama beberapa hari. Aku mempunyai banyak proyek lainnya untukmu,” kata sisaudara tua.

            “aku senang tinggal disini,” tukang kayu berkata, “tetapi aku mempunyai banyak jembatan yang harus aku bangun.”

(keluarga adalah teman terdekat kala suka dan duka)

1 komentar:

  1. ko copas dri mne tu crita,,,
    coba ko JOINT di blog abg dlu bar...
    hha

    BalasHapus

pengunjung