Senin, 16 April 2012

benarkah apa yang diceritakannya


BENARKAH YANG DIA CERITAKAN?

            Pernahkan terbesit dipikiran anda untuk menguji kejujuran cerita seseorang dengan memasang detector kebohongan pada orang itu?  Dengan teknik ini, anda bisa mengetahui dengan cepat apakah yang dia katakana benar ataukah alibinya mengandung setumpuk kebohongan. Teknik ini disebut teka-teki. Ia dijalankan dengan menyuguhkan sepotong kenyataan dan melihat bagaimana “kecurigaan” anda mengemudikannya. Anda bisa mengetahui kebohongan seseorang dengan mengajukan pertanyaan, dan anda bisa menggunakan teknik ini dalam situasi apa pun ketika anda ingin mengecek kebenaran alibi seseorang.
            Misalnya saja seorang wanita mencurigai bahwa suaminya tidak benar-benar berada dibioskop dengan teman-temannya. Melainkan berkencan dengan sekretarisnya hingga larut malam. Pertanyaan apakah dia benar-benar pergi kebioskop hanya akan mendesak suami untuk menjawa “iya”. Karena jika dia benar-benar berada disana, dia akan berkata “iya”  dan jika tidak dia juga akan bersikukuh untuk menjawab “iya” .
            Dan misalnya, wanita itu mengatakan “oh, kudengar lalu lintas sangat macet karena sebuah kecelakaan mobil yang terjadi didepan bioskop”, nah, yang harus dilakukan oleh wanita tersebut hanya duduk dan melihat bagaimana sang suami menanggapinya. Hal ini dikarenakan suaminya dihadapkan pada teka-teki nyata. Jika dia tidak berada dibioskop, dia akan bingung apakah harus mengakui bahwa ada kecelakaan, karena bisa jadi benar-benar ada kecelakaan. Dan jika dia mengatakan lalu lintas tidak terlalu macet atau macet, mak wanita itu juga akan mengetahui bahwa suaminya tidak benar-benar berada dibioskop. Tetapi, terlepas dari jawaban yang diberikannya, si suami akan melakukan satu hal yang dilakukan oleh setiap pembohong ketika dikonfrontasikan dengan teka-teki semacam itu, dia akan ragu bagaimana menjawabnya dan terdapat jeda yang cukup lama untuk menjawabnya karena dia pasti akan berpikir terlebih dahulu mana jawaban yang benar.
            Semuanya harus rinci. Semakin rinci cerita dia semakin anda bisa memercayai apa yang dia katakana. Cerita yang dikarang sering mengandung banyak kejanggalan-kejanggalan dan terlihat samar-samar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pengunjung