Senin, 16 April 2012

impian


IMPIAN …

            Dahulu kita suka bermain impian seperti ini ketika kecil. Bukan hanya mengatakan bahwa kita akan menjadi dokter waktu dewasa nanti, kita juga bercerita apa yang kemudian ingin dimiliki, ada yang bercerita ingin memiliki rumah, mobil. Lalu sebagai dokter ingin memiliki 2 rumah sakit, satu yang bayar satu lagi yang gratis untuk orang yang kurang mampu. Setelah itu mungkin ingin naik haji.

            Sayangnya, beberapa orang diantara kita tidak bersedia mengejar cita-cita masa kecil mereka. “saya buka tidak bersedia, tapi tidak mampu” itu biasa dikatakan teman-teman.

            Saya hanya ingin mengingatkan bahwa sejak tahun 1970 saja sudah beberapa pihak yang memberikan beasiswa. Bahkan mengiklankan dibeberapa Koran. Jadi, kalau yang menjadi hambatan adalah biaya pendidikan, maka kaitannya adalah dengan kemauan untuk mencari informasi, bukan kemampuan untuk membayar biaya.

            Apalagi untuk generasi mendatang, karena cut mini kan bilang “biar bapaknya supir angkot, anaknya tetap bisa jadi pilot.” Tinggal seberapa kuat bagi anda memegang impian anda yang menjadi dengan bagi perjuangan untuk mencapai impian tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pengunjung