Rabu, 20 Juni 2012

keteguhan hati


KETEGUHAN HATI

            Seorang anak perempuan berusia delapan tahun mendengar kedua orang tuanya sedang berbincang mengenai adiknya. Dari situ dia tahu bahwa adiknya sakit keras dan mereka tidak mempunyai uang. Mereka akan pindah ke rumah yang lebih kecil karena telah menjual rumah yang ditinggalinya sekarang untuk membayar biaya rumah sakit. Hanya operasi yang dapat menyelamatkan adiknya sekarang dan tidak ada lagi orang yang bersedia untuk meminjamkan mereka uang.

            Ketika ia mendengar ayahnya berkata dengan nada putus asa pada ibunya yang berlinang air mata bahwa “hanya keajaiban yang bisa menyelamatkan anak kita”, gadis kecil itu masuk kekamar tidurnya dan mengambil celengan yang berbentuk binatang babi itu dari tempat persembunyiannya dikloset. Ia menuangkan semua uang simpanannya diatas lantai dan menghitungnnya dengan hati-hati.

            Dengan menggenggam erat celengannya, gadis kecil itu menyelinap keluar rumah melalui pintu belakang dan berjalan sejauh enam blok untuk sampai ke apotik. Ia mengambil seperempat uang tabungannya dan menaruhnya diatas meja konter.

            “Apa yang kamu inginkan?” Tanya apoteker.
“ini untuk adikku,” gadis itu menjawab. “ia sangat sakit dan aku ingin membeli sebuah keajaiban.”
“tolong, bisa diulangi lagi?” Tanya apoteker.

            “namanya Andrew dan ia memiliki sesuatu yang tumbuh dalam kepalanya dan ayahku berkata hanya keajaiban yang bisa menyelamatkannya. Jadi berapa harga sebuah keajaiban?

            “kami tidak menjual keajaiban disini, nak. Maaf,” kata apoteker sambil tersenyum sedih kepada gadis kecil itu.

            Diapotik itu terdapat seorang pembeli lain yang berpakaian rapid an bagus. Ia membungkuk dan menanyai kepada anak gadis itu. “keajaiban macam apa yang kamu butuhkan?”

            “aku tidak tahu,” jawabnya dengan mata sembab. “ia sangat sakit dan ibuku berkata ia membutuhkan operasi. Tetapi ayah tidak sanggup untuk membayarnya, jadi aku memecahkan celenganku.”

            “berapa banyak uang yang kamu punya?” Tanya laki-laki tadi.
“satu dollar dan sebelas sen; tetapi aku bisa berusaha mendapatkannya lebih banyak lagi,” ia menjawab dengan polos.

            Laki-laki itu mengambil uang tersebut dengan satu tangannya dan tangan lainnya kemudian menggenggam tangan gadis itu. Ia berkata, “antarkan aku dimana kamu tinggal. Aku ingin melihat adikmu dan bertemu dengan orang tuamu. Mari kita lihat apakah aku memiliki semacam keajaiban yang kamu butuhkan.”

            Laki-laki berpakaian bagus dan rapi itu adalah Dr. carlton amrstrong, seorang dokter bedah, spesialisasi bedah syaraf. Operasi itu berjalan tanpa biaya dan tidak lama setelah itu Andrew pulang kerumah dan sembuh dengan baik.

            “operasi itu,” ibu berbisik, “adalah sebuah keajaiban yang sesungguhnya, aku bertanya dalam hati berapa biaya untuk biaya operasi itu.”

            Gadis kecil itu tersenyum. Ia tahu berapa harga keajaiban itu. Satu dollar dan sebelas sen plus keyakinan dari seorang anak kecil.

“keteguhan hati membuat keajaiban terjadi.”  
readmore »»  

manusia pipa dan manusia ember

Cerita ini dikutip dari : ‘The Parable Of The Pipeline‘.
Jadi pada jaman dahulu kala ada dua saudara sepupu yang bernama Pablo dan Bruno. Mereka sering berkhayal bagaimana seandainya mereka menjadi orang terkaya di dunia. Hingga suatu hari mereka di tawari sebuah pekerjaan oleh kepala desa menjadi pengangkut air dari sungai ke sebuah penampungan air.
Awal mulanya mereka sangat menikmati pekerjaan tersebut. karena hanya dengan pekerjaan itu mereka akan mendapat upah yang cukup besar. Sehingga mampu membiayai kebutuhan dan gaya hidupnya. Mereka bekerja setiap hari dengan berjalan membawa ember untuk mengambil air. begitulah kegiatan yang mereka lakukan setiap harinya Description: )
Namun lambat laun Pablo merasa pekerjaan tersebut tidak efisien, dan dia sangat yakin akan menghasilkan sebuah terobosan baru yang dapat memindahkan air dari sungai ke tempat penampungan tanpa harus bersusah payah menggunakan ember. Pablo adalah seorang anak yang CERDAS & KREATIF. Akhirnya Pablo mendapat ide untuk membuat saluran air menggunakan pipa. Pada saat itu belum ada satupun orang yang menggunakan pipa untuk saluran air di seluruh dunia. Banyak orang yang menentang ide Pablo tersebut. Mereka mengatakan ide tersebut adalah ide gila. Bahkan Bruno temannya sendiripun tidak mendukungnya.
Bruno sudah sangat senang dengan hasil yang ia dapat dari pekerjaan pembawa ember tersebut yang dapat membiayai hidupnya. Akhirnya dengan modal tekad dan keyakinan yang kuat Pablo membuat saluran pipa tersebut sedikit demi sedikit tanpa bantuan siapapun. Ia sangat yakin hal-hal kecil yang dilakukan secara berkesinambungan akan menjadi sesuatu yang besar di kemudian hari. Setiap hari sepulang ia bekerja ia mengerjakan proyeknya. Sedikit demi sedikit. Ia yakin hanya memerlukan usaha yang besar untuk pertama kalinya. Namun jika semua sudah berjalan maka ia dapat santai dan tinggal menikmati hasilnya.
Singkat cerita akhirnya proyek pipa saluran air Pablo rangkum juga. Dibutuhkan waktu 2 tahun untuk menyelesaikannya. Pablo mengumumkan keberhasilannya pada seluruh warga. Dan hal itu mendapat sambutan yang baik sehingga akhirnya Pablo tidak perlu lagi membawa ember untuk mengangkut air. Bahkan air tersebut akan terus mengalir walau tanpa ia bekerja lagi. Dan tentu penghasilan Pablo juga akan terus mengalir. Lain halnya dengan Bruno, ia kehilangan pekerjaannya sekarang karena sudah ada penemuan baru yang lebih canggih daripada sekedar membawa ember untuk mencari air.
Nah pelajaran yang bisa saya tangkap dari cerita itu adalah. Carilah pekerjaan yang apabila kita tidak bekerjapun kita akan tetap di bayar olehnya.
Jadilah seorang pembuat pipa, jangan hanya menjadi pembawa ember saja Description: )
Temukan pipa kehidupan anda sendiri dan nikmati hasilnya. Perlu diingat bahwa diperlukan hanya usaha satu kali untuk membuat pipa tersebut dan nikmati hasilnya di kemudian hari.
Seperti saluran pipa Pablo tadi. Dia akan terus dibayar walau sedang tidur sekalipun…

readmore »»  

i'm a big girl dad


Aku adalah anak bungsu. Ayahku adalah seorang pekerja tambang. Rambutnya sudah putih semua, tapi tubuhnya masih terlihat kuat & gagah. Hatinya lembut & sayang keluarga. Hampir tiap pagi jika tidak sedang tugas, dia selalu mengantar aku sekolah. Kami selalu berangkat dengan motor bututnya, motor kebanggaan yang selalu dicucinya tiap hari. Motor itu begitu bututnya, sampai kadang bunyi kelontangan saat berjalan. Karena itu kadang aku malu & pengen agar tubuh saya menciut & menghilang saja kala motor ayah saya masuk halaman sekolah.
Jarak rumah ke sekolah sekitar satu jam. Dia sering memakaikan jaket tebal agar aku tidak kedinginan diterpa angin pagi. Dan setibanya di-depan pagar sekolah dia selalu menurunkan saya & menciumi pipi saya berkali2. Namun setelah beranjak remaja, saya mulai risih kala ayah mencium pipi saya. Apalagi didepan teman2. Saya kan udah umur 12 tahun? masak diciumin terus seperti anak balita aja? Sebel banget deh. Maka saya putuskan bahwa saya bukan anak kecil & tidak butuh kecupan di pipi lagi.
Suatu hari, seperti biasa, ayahku mengantar sampai di depan gerbang sekolah, menurunkan ku, tersenyum lebar dengan senyum khasnya & memiringkan badannya hendak mencium pipiku. Tapi aku segera mengangkat tangan & berkata, “Jangan ayah, aku malu!” itu pertama kalinya saya berkata begitu & wajah ayah tampak begitu keheranan. Dengan sebal aku berkata “Yah, aku kan sudah besar & sudah terlalu tua untuk dicium2 kayak anak balita.”
Ayah memandang saya beberapa saat, rasanya begitu lama ia memandang & matanya mulai sedikit berkaca2 & basah. Namun aku lihat dia berusaha menahan diri. “OK deh, kamu sudah gadis remaja sekarang. Ayah tak perlu menciummu lagi.” dia berbalik menuju motor bututnya & melambaikan tangannya pamit pergi. Tak lama sesudah itu, ia ditugaskan ke-Aceh & ia hilang & tak pernah kembali lagi. 26 Des 2004 badai Tsunami meluluhlantakkan Meulaboh-Aceh & menghancurkan pos tambang tempat dimana ayah saya ditugaskan.
Anda semua takkan bisa bayangkan apa yang akan aku korbankan sekedar untuk mendapatkan lagi ciuman sayang darinya. Untuk merasakan wajah tua & kumisnya yang kasar. Mencium bau tubuhnya yang khas. Dan untuk merasakan lengannya yang kuat merangkul pundakku, mengacak2 rambutku atau menggendong badanku.
Seandainya bisa, aku ingin ucapkan padanya ‘Ayah, aku sudah dewasa, tapi aku tak pernah terlalu tua utk mendapat ciuman darimu…I’m a big girl dad, but i never too old for your kiss” kiss

readmore »»  

10 hal yang tidak bisa dibeli oleh uang


Uang memang penting dalam kehidupan, tanpa alat tukar ini kita tak akan bisa memenuhi kebutuhan hidup. Uang membuat kita bisa melakukan banyak hal dibandingkan jika kita tak memilikinya. Tetapi sepenting-pentingnya uang, sebanyak apa pun pundi-pundi uang anda, ada hal-hal yang tak bisa dibeli olehnya, yaitu sebagai berikut :
1. Kehilangan waktu
Uang tak akan mengembalikan waktu yang telah berlalu. Setelah hari berganti, waktu 24 jam tersebut akan hilang dan tak akan pernah kembali. Karena itu gunakan setiap kesempatan yang ada untuk menyatakan perhatian dan kasih sayang Anda pada orang tercinta, sebelum waktu itu berlalu.
2. Kebahagiaan
Memang kedengarannya klise, uang tak bisa membeli kebahagiaan. Tapi inilah kenyataannya. Uang memang bisa membuat Anda merasa senang karena bisa membiayai liburan, membeli elektronik terkini, atau mobil paling cepat. Tapi setumpuk uang tak kan pernah bisa menghadirkan kebahagiaan yang nyata yang berasal dari dalam hati kita. Kebahagiaan jenis ini hanya datang dari hubungan yang membahagiakan serta dukungan dan cinta dari keluarga.
3. Kebahagiaan Anak
Untuk memberikan sandang dan pangan yang layak kepada buah hati memang dibutuhkan uang. Tapi uang tak bisa memberikan rasa aman, tanggung jawab, sikap yang baik, serta kepandaian, pada anak-anak. Hal itu merupakan buah dari waktu dan perhatian yang Anda curahkan untuk mereka dan hal-hal baik yang Anda ajarkan. Uang memang membantu kita memenuhi beberapa aspek pengasuhan, tapi waktu telah membuktikan bahwa kebutuhan dasar tiap anak adalah berapa banyak waktu yang diberikan orangtuanya, bukan uangnya.
4. Cinta
Ini satu hal klise lainnya, cinta tak bisa dibeli dengan uang, tapi akuilah hal itu benar. Dengan uang kita bisa membuat orang tertarik, tapi cinta berasal dari rasa saling menghargai, perhatian, berbagi pengalaman, dan kesempatan untuk berkembang bersama. Itu sebabnya banyak pasangan yang menikah karena uang, tak bertahan lama.
5. Penerimaan
Untuk diterima oleh lingkungan pergaulan, Anda tak butuh uang. Bila Anda ingin diterima, fokuskan energi anda untuk membuat diri anda berharga bagi lingkungan sekitar dengan menjadi teman dalam suka dan duka.
6. Kesehatan
Kita butuh uang untuk mengongkosi biaya perawatan dan membeli obat, tapi uang tak bisa menggantikan kesehatan yang hilang. Itu sebabnya pepatah lebih baik mencegah daripada mengobati sebaiknya kita terapkan. Mulailah berolahraga, berhenti merokok, dan banyak hal lain yang pasti sudah anda tahu.
7. Kesuksesan
Beberapa orang memang ada yang mencapai kesuksesan dengan menyuap, tapi ini adalah pengecualian. Kesuksesan hanya berasal dari kerja keras, kemauan, dan sedikit kemujuran. Ada aspek kecil dari usaha menuju sukses yang bisa didapatkan dengan uang, misalnya mengikuti pelatihan atau membeli peralatan, tapi sukses lebih banyak berasal dari usaha yang Anda lakukan sendiri.
8. Bakat
Kita dilahirkan dengan bakat tertentu. Dengan uang, yang bisa kita lakukan adalah mengasah bakat tersebut, misalnya belajar musik. Namun para ahli mengatakan, untuk menjadi ahli di bidangnya, kita membutuhkan bakat.
9. Sikap yang baik
Banyak orang yang kaya raya tapi sikapnya kasar dan ucapannya sinis. Tak sedikit orang sederhana yang tutur katanya sopan dan menunjukkan rasa hormat pada orang lain. Jadi, jumlah uang yang dimiliki bukan penentu sikap seseorang.
10. Kedamaian
Bila uang bisa membeli kedamaian, barangkali kita tak lagi mendengar tentang perang. Justru yang sering terjadi sebaliknya, uang lah yang menjadi sumber pertikaian dan permusuhan.
Sumber : kompas.com

readmore »»  

Rabu, 13 Juni 2012

orang tua kita ibarat pohon apel

ORANG TUA KITA

            Pada masa lampau, ada sebuah pohon apel yang sangat besar. Seorang anak laki-laki senang datanng dan bermain disekitar pohon apel itu. Ia memanjat puncak pohon, makan apel dan tidur dibawah keteduhan pohon apel itu… ia mencintai pohon itu dan pohon sangat senang bermain dengannya. Waktu berlalu… anak laki-laki kecil itu telah tumbuh dewasa dan ia tidak lagi bermain disekitar pohon apel setiap hari.
            Suatu hari, anak itu datang lagi pada pohon apel dan ia terlihat sedih. “kemari dan bermainlah denganku,” Tanya pohon pada anak itu. “aku tidak lagi anak kecil, aku tidak bermain disekitar pohon lagi. Aku ingin mainan. Aku butuh uang untuk membelinya, “jawab anak itu.
            Pohon berkata, “maaf, tetapi aku tidak mempunyai uang … tetapi kamu bisa mengambil semua apelku dan menjualnya. Sehingga kamu akan mempunyai uang. “anak itu begitu senang, ia mengambil semua apel dipohon dan pergi dengan perasaan bahagia. Anak itu tidak pernah kembali setelah memetik semua apel. Pohon apel itu sedih.
            Suatu hari, anak itu kembali dan si pohon sangat senang melihatnya. “kemarilah dan bermain bersamaku,” kata si pohon. Anak itu menjawab, “aku tidak punya waktu untuk bermain, aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk berlindung. Bisakah kamu membantuku?” maaf, aku tidak mempunyai sebuah rumah. Tetapi kamu bisa memotong cabang-cabangku untuk membangun rumahmu.” Lalu anak itu memotong semua cabang pohon dan pergi dengan perasaan bahagia. Si pohon senang melihat anak itu gembira tetapi ia tidak pernah kembali lagi sejak itu. Lagi si pohon kesepian dan sedih.
            Suatu hari dimusim panas, anak itu kembali dan pohon apel selalu senang melihatnya. “kemarilah dan bermain bersamaku!” ajak sipohon. “aku sedih semakin tua. Aku ingin pergi berlayar membuatku relaks. Bisakah kamu memberikan aku sebuah perahu?” kata sianak. “gunakan batangku untuk membuat perahumu, kamu bisa berlayar jauh dan bersenang-senang.” Lalu anak itu menebang pohon untuk membuat perahu. Ia pergi berlayar dan tidak kembali lagi untuk waktu yang sangat lama.
            Akhirnya, anak itu kembali lagi setelah pergi selama bertahun-tahun. “maaf, anakku, aku tidak mempunyai sesuatu lagi untukmu. Tidak ada apel lagi untukmu ..,” pohon itu berkata. “aku tidak mempunyai gigi lagi untuk menggigit,” anak itu menjawab. “tidak ada lagi batang pohon yang bisa kamu panjat”, “aku terlalu tua untuk itu sekarang,” anak itu menjawab. “aku benar-benar tidak bisa memberimu sesuatu lagi… satu hal yang tersisa adalah akarku yang sekarat,” kata pohon itu dengan berlinang air mata. “aku tidak butuh sesuatu sekarang. Aku hanya menginginkan tempat untuk beristirahat. Aku lelah,” jawab anak itu. Bagus! Akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk bersandar dan beristirahat. Kemari, kemarilah duduk bersamaku dan beristirahat.” Anak itu duduk dan pohon merasa gembira tersenyum berurai air mata …

            Pohon tersebut adalah orang tua kita, kita senang bermain dengan ayah dan ibu … ketika dewasa kita hanya datang pada mereka saat kita membutuhkan sesuatu atau ketika kita mempunyai masalah. Tidak jadi masalah, orang tua akan selalu berada disana dan memberi segala yang mereka bisa untuk membuatmu bahagia. Anda mungkin berpikir anak tadi itu jahat dan kejam pada pohon apel tetapi itulah bagaimana kita semua memperlalukan orang tua kita.
readmore »»  

seratus hari

Peter dan Tina sedang duduk bersama di taman kampus tanpa melakukan apapun, hanya memandang langit sementara sahabat-sahabat mereka sedang asik bercanda ria dengan kekasih mereka masing-masing.

  • Tina: “Duh bosen banget. Aku harap aku juga punya pacar yang bisa berbagi waktu denganku.”
  • Peter: “Kayaknya cuma tinggal kita berdua deh yang jomblo. cuma kita berdua saja yang tidak punya pasangan sekarang.”(keduanya mengeluh dan berdiam beberapa saat)
  • Tina: “Kayaknya aku ada ide bagus deh. kita adakan permainan yuk?” Peter: “Eh? permainan apaan?”
  • Tina: “Eng… gampang sih permainannya. Kamu jadi pacarku dan aku jadi
    pacarmu tapi hanya untuk 100 hari saja. gimana menurutmu?”
  • Peter: “Baiklah…. lagian aku juga gada rencana apa-apa untuk beberapa bulan ke depan.”
  • Tina: “Kok kayaknya kamu gak terlalu niat ya… semangat dong! hari ini akan jadi hari pertama kita kencan. Mau jalan-jalan kemana nih?”
  • Peter: “Gimana kalo kita nonton saja? Kalo gak salah film The Troy lagi maen deh. katanya film itu bagus”
  • Tina: “OK dech…. Yuk kita pergi sekarang. tar pulang nonton kita ke
    karaoke ya… ajak aja adik kamu sama pacarnya biar seru.”
  • Peter : “Boleh juga…”
    (mereka pun pergi nonton, berkaraoke dan Peter mengantarkan Tina pulang malam harinya)

Hari ke 2:
Peter dan Tina menghabiskan waktu untuk ngobrol dan bercanda di kafe,
suasana kafe yang remang-remang dan alunan musik yang syahdu membawa hati mereka pada situasi yang romantis. Sebelum pulang Peter membeli sebuah kalung perak berliontin bintang untuk Tina.

Hari ke 3:
Mereka pergi ke pusat perbelanjaan untuk mencari kado untuk seorang sahabat Peter.
Setelah lelah berkeliling pusat perbelanjaan, mereka memutuskan membeli
sebuah miniatur mobil mini. Setelah itu mereka beristirahat duduk di
foodcourt, makan satu potong kue dan satu gelas jus berdua dan mulai
berpegangan tangan untuk pertama kalinya.

Hari ke 7:
Bermain bowling dengan teman-teman Peter. Tangan tina terasa sakit karena tidak pernah bermain bowling sebelumnya. Peter memijit-mijit tangan Tina dengan lembut.

Hari ke 25:
Peter mengajak Tina makan malam di Ancol Bay . Bulan sudah menampakan diri,
langit yang cerah menghamparkan ribuan bintang dalam pelukannya. Mereka duduk menunggu makanan, sambil menikmati suara desir angin berpadu dengan suara gelombang bergulung di pantai. Sekali lagi Tina memandang langit, dan melihat bintang jatuh. Dia mengucapkan suatu permintaan dalam hatinya.

Hari ke 41:
Peter berulang tahun. Tina membuatkan kue ulang tahun untuk Peter. Bukan kue buatannya yang pertama, tapi kasih sayang yang mulai timbul dalam hatinya membuat kue buatannya itu menjadi yang terbaik. Peter terharu menerima kue itu, dan dia mengucapkan suatu harapan saat meniup lilin ulang tahunnya.

Hari ke 67:
Menghabiskan waktu di Dufan. Naik halilintar, makan es krim bersama,dan
mengunjungi stand permainan. Peter menghadiahkan sebuah boneka teddy bear untuk Tina, dan Tina membelikan sebuah pulpen untuk Peter.

Hari ke 72:
Pergi Ke PRJ. Melihat meriahnya pameran lampion dari negeri China.. Tina
penasaran untuk mengunjungi salah satu tenda peramal. Sang peramal hanya mengatakan “Hargai waktumu bersamanya mulai sekarang”, kemudian peramal itu meneteskan air mata.

Hari ke 84:
Peter mengusulkan agar mereka refreshing ke pantai. Pantai Anyer sangat sepi karena bukan waktunya liburan bagi orang lain. Mereka melepaskan sandal dan berjalan sepanjang pantai sambil berpegangan tangan, merasakan lembutnya pasir dan dinginnya air laut menghempas kaki mereka. Matahari terbenam, dan mereka berpelukan seakan tidak ingin berpisah lagi.

Hari ke 99:
Peter memutuskan agar mereka menjalani hari ini dengan santai dan sederhana.
Mereka berkeliling kota dan akhirnya duduk di sebuah taman kota.

15:20 pm
  • Tina: “Aku haus.. Istirahat dulu yuk sebentar.”
  • Peter: “Tunggu disini, aku beli minuman dulu. Aku mau teh botol saja. Kamu mau minum apa?”
  • Tina: “Aku saja yang beli. kamu kan capek sudah menyetir keliling kota hari ini. Sebentar ya”
  • Peter: Mengangguk. kakinya memang pegal sekali karena dimana-mana Jakarta selalu macet.
15:30 pm
Peter sudah menunggu selama 10 menit and Tina belum kembali juga.
Tiba-tiba seseorang yang tak dikenal berlari menghampirinya dengan wajah panik.
Peter : “Ada apa pak?”
Orang asing: “Ada seorang perempuan ditabrak mobil. Kayaknya perempuan itu adalah temanmu”
Peter segera berlari bersama dengan orang asing itu.
Disana, di atas aspal yang panas terjemur terik matahari siang,tergeletak
tubuh Tina bersimbah darah, masih memegang botol minumannya.
Peter segera melarikan mobilnya membawa Tina ke rumah sakit terdekat.
Peter duduk diluar ruang gawat darurat selama 8 jam 10 menit.
Seorang dokter keluar dengan wajah penuh penyesalan.

23:53 pm
Dokter: “Maaf, tapi kami sudah mencoba melakukan yang terbaik. Dia masih bernafas sekarang tapi Yang kuasa akan segera menjemput. Kami menemukan surat ini dalam kantung bajunya.”
Dokter memberikan surat yang terkena percikan darah kepada Peter dan dia segera masuk ke dalam kamar rawat untuk melihat Tina. Wajahnya pucat tetapi terlihat damai.
Peter duduk disamping pembaringan tina dan menggenggam tangan Tina dengan erat.
Untuk pertama kali dalam hidupnya Peter merasakan torehan luka yang sangat dalam di hatinya.
Butiran air mata mengalir dari kedua belah matanya.
Kemudian dia mulai membaca surat yang telah ditulis Tina untuknya.
Dear Peter…
ke 100 hari kita sudah hampir berakhir.
Aku menikmati hari-hari yang kulalui bersamamu.
Walaupun kadang-kadang kamu jutek dan tidak bisa ditebak,
tapi semua hal ini telah membawa kebahagiaan dalam hidupku.
Aku sudah menyadari bahwa kau adalah pria yang berharga dalam hidupku.
Aku menyesal tidak pernah berusaha untuk mengenalmu lebih dalam lagi
sebelumnya.
Sekarang aku tidak meminta apa-apa, hanya berharap kita bisa memperpanjang hari-hari kebersamaan kita. Sama seperti yang kuucapkan pada bintang jatuh malam itu di pantai,
Aku ingin kau menjadi cinta sejati dalam hidupku. Aku ingin menjadi
kekasihmu selamanya dan berharap kau juga bisa berada disisiku seumur
hidupku. Peter, aku sangat sayang padamu.

23:58
Peter: “Tina, apakah kau tahu harapan apa yang kuucapkan dalam hati saat
meniup lilin ulang tahunku?
Aku pun berdoa agar Tuhan mengijinkan kita bersama-sama selamanya..
Tina, kau tidak bisa meninggalkanku! hari yang kita lalui baru berjumlah 99
hari!
Kamu harus bangun dan kita akan melewati puluhan ribu hari bersama-sama!
Aku juga sayang padamu, Tina. Jangan tinggalkan aku, jangan biarkan aku kesepian!
Tina, Aku sayang kamu…!”
Jam dinding berdentang 12 kali…. jantung Tina berhenti berdetak.
Hari itu adalah hari ke 100…
Katakan perasaanmu pada orang yang kau sayangi sebelum terlambat.
Kau tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok.
Kau tidak akan pernah tahu siapa yang akan meninggalkanmu dan tidak akan pernah kembali lagi.

readmore »»  

Senin, 11 Juni 2012

apakah anda buta warna ?














Gambar-gambar berikut mungkin terlihat familiar; lihatlah lebih dekat. Apakah mengingatkan kamu pada sesuatu? iya, jika kamu mau membuat SIM, medikal cek up, atau tes untuk masuk ke perguruan tinggi pada jurusan-jurusan tertentu ataupun mendaftar menjadi Polisi atau Tentara. Kamu biasanya akan menghadapi gambar-gambar tersebut. Coba kamu lihat beberapa contoh gambar untuk tes buta warna disebelah kiri dan dibawah, mungkin salah satu dari kalian mengalami Buta Warna Parsial ataupun Buta Warna Total.
Jika kamu tidak melihat angka dalam sekejap, jika kamu sulit untuk membedakan dan memisahkan warna-warna tersebut, atau jika kamu tidak dapat menebak setidaknya menebak dengan kasar angka yang tersembunyi, maka dengan berat hati temanku, kamu terdakwa buta warna.

Pada gambar diatas itu kamu akan melihat sebuah contoh dimana seorang yang mengalami Buta Warna tidak dapat membedakan warna pada gambar tes buta warna. Perlu diperhatikan bahwa tidak semua yang dilihat oleh orang yang buta warna menjadi hitam putih, penulis hanya menggambarkan sebuah contoh agar kamu dapat merasakan ketidakmampuan mereka.

Dalam situasi tertentu, buta warna digolongkan sebagai cacat. Namun, orang buta warna memiliki beberapa keunggulan dibandingkan orang dengan penglihatan warna yang normal juga! Ada beberapa studi yang menyimpulkan bahwa orang buta warna lebih baik pada penetrasi camuflase tertentu.


 
readmore »»  

pengunjung